Tokek (Gecko
gecko) merupakan sejenis reptil yang biasa hidup di pepohonan atau di
bebatuan. Reptil ini memiliki sebutan berbeda di berbagai daerah, seperti tokek
(Sunda), teko atau tekek (Jawa), dan tokkek (Sulawesi). Sementara orang Inggris
sering menyebutnya gecko atau tucktoo.
Secara morfologi,
tokek memiliki warna kulit yang beragam, dari abu kebiruan hingga kecoklatan,
yang dihiasi dengan bintik-bintik berwarna merah hingga jingga. Bahkan, ada
juga yang berwarna putih susu atau kuning polos (albino), hitam polos, dan
belang hitam putih.
Jika
disentuh, sisi punggungnya terasa kasar. Bagian punggung tersebut diselimuti
oleh bintil-bintil berukuran besar. Sementara itu, sisi bawah tubuh berwarna
abu-abu biru kekuningan atau keputihan. Bentuk pangkal ekor tokek cenderung
membulat, dengan enam baris bintil di atasnya yang terlihat belang. Kulit
bertindak sebagai lapisan pelindung yang mencegah tokek dari dehidrasi.
Pembentukan skala bervariasi dari spesies ke spesies, dalam beberapa hal itu
memungkinkan tokek berubah warna untuk beradaptasi ke lingkungan.
Tokek juga memiliki bantalan pengisap atau scansor
di jari-jari kakinya. Scansor tersebut membuat tokek mampu berjalan di
dinding dan permukaan licin sekalipun dengan tetap menempel dipermukaannya.
Kebanyakan
tokek memiliki telinga eksternal terlihat sepertil ubang atau membuka,
terkadang sudah tertutup oleh sebuah genderang (gendang telinga). Tokek dapat berkedip dan menutup mata mereka. Tokek
memiliki mata besar untuk membantu penglihatan pada malam hari mereka, dan
bunglon yang memiliki mata bergerak secara independen.
Ekor juga
digunakan berbeda tergantung pada spesiesnya, dapat digunakan untuk berkelahi,
tamak, menyeimbangkan dan penyimpanan lemak untuk beberapa nama. Ekor dapat
diandalkan sebagai sarana untuk mempertahankan diri dari pemangsa, ini adalah
alasan bagus mengapa anda tidak boleh menangkap kadal dengan memegang ekornya.
Terima kasih:)
BalasHapusTerima kasih kaka.. Bermanfaat banget ilmunya..
BalasHapus